Selasa, 10 Mei 2011

Perkembangan Akuntansi Translasi pada Translasi Mata Uang Asing

Praktik akuntansi translasi telah berkembanga dari waktu ke waktu
sebagai jawaban atas kompleksitas operasi multinasional yang meningkat dan
perubahan sistem moneter internasional. Untuk memberikan beberapa sudut
pandang sejarah terhadap status akuntansi translasi yang ada sekarang,
berikut ini narasi singkat mengenai inisiatif pelaporan keuangan di Amerika
Serikat yang mewakili pengalaman di negara-negara lain.

Sebelum 1965

Accounting Research Bulletin (ARB) NO. 4 kemudian diperbaharui
dengan ARB NO. 43 mendorong penggunaan metode kini-non kini.
Keuntungan atau kerugian transaksi langsung dimasukan kedalam laba.
Keuntungan atau kerugian transaksi bersih disaling hapuskan selama periode
berjalan. Sedangkan untuk kerugian transaksi bersih ditangguhkan dalam
penundaan neraca dan digunakan untuk menghapuskan kerugian translasi
pada masa mendatang.

1965 - 1975

Bab 12 ARB No 43 memperbolehkan pengecualian tertentu atas metode kini-non kini dalam keadaan tertentu. Persediaan dapat ditranslasikaan berdasarkan kurs historis. Utang jangka panjang yang timbul karena pembelian aktiva jangka panjang dapat ditranslasikan berdasarkan kurs kini. Setiap perbedaan akuntansi yang disebabkan oleh penyajian ulang utang diberlakukan sebagai bagian dari biaya perolehan aktiva. Mentranslasikan seluruh utang dan piutang dalam mata uang asing berdasarkan kurs kini diperbolehkan setelah Accounting Principle Board Opinion No. 6 dikeluarkan pada tahun 1965.

1975 - 1981

FASB mengeluarkan FAS No.8 yang kontroversial pada tahun 1975, mengubah praktik di AS dan praktik sejumlah perusahaan asing yang menggunakan GAAP AS karena mengharuskan penggunaan metode translasi temporal. Penangguhan keuntungan dan kerugian translasi tidak diperbolehkan lagi dan harus diakui dalam laba selama periode perubaahan
kurs nilai tukar.

Reaksi perusahaan terhadap FAS No. 8 beraneka ragam. Beberapa
pihak mendukung dasar teori yang digunakan, sedangkan yang lain
mengecam karena distorsi yang dapat ditimbulkan dalam laba perusahaan
yang dilaporkan. FAS No.8 menyebabkan hasil akuntansi yang tidak
sesuai dengan kenyataan ekonomi. Pengaruh yo-yo FAS No.8 terhadap
laba perusahaan menimbulkan perhatian di kalangan eksekutif sejumlah
perusahaan yang dilaporkan akan terlihat lebih fluktuatif bila dibandingkan dengan laba perusahaan domestik dan dengan demikian akan menekan harga saham perusahaan,.multinasional.Mereka mengkhawatirkan laba perusahaan yang dilaporkan akan terlihat lebih fluktuatif bila dibandingkan dengan laba perusahaan domestik dan dengan demikian akan menekan harga saham perusahaan,.

1981 - hingga kini

FASB mempertimbangkan kembali FAS no 8 dan setelah melalui banyak pertemuan publik dan dua draft sementara, menerbitkan Statement Of Financial Accounting Standars No.52 pada tahun 1981.


Sumber :

http://edithmarhaeni.blogspot.com/2011/03/perkembangan-akuntansi-translasi-pada.html

Buku Akuntansi Internasional Federick D. S. Choi, Gary K. Meek

Tidak ada komentar:

Posting Komentar